Thursday 1 August 2013

PROSES PENCERNAAN





A.    Proses Pencernaan
Proses pencernaan dalam tubuh manusia adalah kompleks. Makronutrien yang meliputi karbohidrat, lemak, dan protein pada saat dicerna akan mengalami pengubahan. Dimulai dari mulut dimana terjadi pencernaan mekanik oleh gigi dengan bantuan lidah. Pada proses pengunyahan ini terjadi perombakan karbohidrat (pati atau amilum) menjadi molekul yang paling sederhana yaitu glukosa (monosakarida). Karbohidrat merupakan nutrient yang mengadung energi yang harus ada dalam diet minimal 20% agar tidak terbentuk benda-benda keton sehingga terjadi ketosis dan lebih lanjut asidosis (Dawies Ismadi, 1988).Pemotongan rantai karbohidrat menjadi lebih sederhana ini dibantu dengan enzim ptialin yang dihasilkan oleh kelenjar ludah.
Proses pencernaan terjadi secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan mekanik merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih kecildengan bantuan alat-alat pencernaan. Alat yang membantu pencernaan mekanik seperti gigi,lambung, usus . Gerakan gigi seri memotong makanan, gigi taring merobek makanan, gigigeraham mengunyah makanan serta lambung dan usus melakukan gerakan meremas makanan.Pada pencernaan mekanik umumnya tidak mengubah susunan molekul bahan makanan yangdicerna.Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti gerakan peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun ( pendular ). Gerakan-gerakan ini memungkinkanmakanan di dorong, kemudian diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan)
Pencernaan mekanik menjadi lebih mudah karena adanya  salivaair ludah dan getah lambung, pancreas maupun usus. Bantuan dari getah itulah yang merupakan awal dari proses pencernaan secara kimiawi. Setelah makanan sampai di lambungdan mengalami gerak peristaltik, makanan kemudian dicampur dengan enzim agar tercerna dengan maksimal. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa.
Glukosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol.Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

Selain itu masih ada zat lainnya yang dikeluarkan oleh usus halus untuk    menyempurnakan proses penguraian sedemikian rupa hingga dihasilkan senyawa monosakarida, mononukleotida, asam lemak, asam amino, dan senyawa kecil satuan pembentuk senyawa lainnya yang siap untuk diserap oleh dinding usus halus, untuk selanjutnya dibawa oleh aliran darah atau limpa ke seluruh bagian tubuh (Muhammad Wirahadikusumah, 1985 : 2)
Semua bahan makanan, baik makronutrien maupun mikronutrien akan dialirkan ke seluruh tubuh oleh sistem sirkulasi, dalam hal ini darah. Dan disetorkan ke sel-sel tubuh.Makronutrien harus dalam kondisi paling sederhana, meliputi monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) asam lemak, gliserol dan asam amino. Jika zat makanan tersebut masih dalam bentuk ukuran besar, maka akan susah masuk dalam sel karena sel memiliki membrane yang sifatnya selektif permeabel (semi permeabel). Zat-zat makanan dalam bentuk paling sederhana itu nantinya akan dibutuhkan dalam metabolisme sel, dengan tujuan untuk menjaga agar sel tetap hidup. Rangkaian metabolisme sel berjalan dengan sangat kompleks dan dengan keteraturan tinggi.

B.     Gangguan Sistem Pencernaan
            Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Diantaranya sebagai berikut:
1.     Apendikitis
Þ
Penyakit yang disebabkan oleh adanya radang usus buntu.






2.      Maldigesti
Þ
Adalah penyakit yang disebabkan karena terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
3.      Parotitis
Þ
Merupakaninfeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong



4.      Xerostomia


5.      Gastritis atau maag
6.      Hepatitis

7.         Radang usus buntu
Þ
Merupakan penyakit yang diakibatkan karena produksi air liur yang sangat sedikit
Merupakan inflamasi (radang) yang terjadi pada mukosa dinding lambung.


Merupakan penyakit yang disebabkan oleh beberapa virus yang menginfeksi hati.

Merupakan infeksi pada usus buntu yang dapat merembet ke usus besar yang menyebabkan peradangan pada selaput rongga perut.
8.      Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
9.      Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering.Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
10.  Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung.Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut.Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.


Daftar Pustaka
Pearce, Evelyn. 2002. Anatomi dan Fsologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia

Pearce, EC (2006). Anatomi dan Fisiologi untuk para medis. Jakarta : PT gramedia.

Setiadi. 2007. Anatomi dan fisiologi manusia. Graha ilmu. Jakarta

Syaifudin.1992. Anatomi Fsiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Uliyah,2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik.Surabaya: Salemba Medika

Anonim. 2012. Proses pencernaan manusia. Terdapat dihttp://carapedia.com/proses_pencernaan_manusia_info2023.html, diakses tanggal 4 Setember 2012.

Anonim. 2012. Sistem Pencernaan Pada Manusia. Terdapat di http://www.scribd.com/doc/21469148/Sistem-Pencernaan-Pada-Manusia, diakses tanggal 6 September 2012.






http://mrsigitblog.wordpress.com/2009/07/29/71/

No comments:

Post a Comment