Monday 13 May 2013

KEBUTUHAN GIZI




I.                   Pengertian
Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25 %, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa. 
Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan.

II.                Menu Makanan Seimbang 
          Menu makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet atau pewarna. Disamping itu harus mengandung:
 
1. Sumber Tenaga (Energi)
Untuk pembakarantubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan protein (jika sumber tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagai cadangan untuk memenuhi kebutuhan energi). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat lemak dapat diperoleh dari hewani (lemak, mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa dan margarine)
2. Sumber Pembangun (Protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena portae. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani (ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju) dan protein nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe). Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur dan keju, ketiga makanan tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B.
3. Sumber Pengatur dan Pelindung (Vitamin, Mineral dan Air)
Unsur-unsur mineral vitamin dan mineral tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air sedikitnya 3 liter setiap hari (anjuran ibu untuk minum setiap kali habis menyusui). Sumber zat pengatur dan pelindung biasa diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah-buahan segar.

Jenis-jenis vitamin:

1)      Vitamin A

Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang, perkembangan syaraf pengelihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, sumbernya : kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning (wortel, tomat dan nangka). Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A (200.000 IU)
2)      Vitamin B1 (Thiamin)
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik, membantu proses perencanaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi danmengurangi kelelahan. Sumbernya : hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat, jeruk, nanas dan kentang bakar.

3)      Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit dan mata. Sumbernya: hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau.

4)      Vitamin B3 (Niacin)
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumbernya: susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang-kacangan, beras merah, jamur dan tomat.
5)      Vitamin B6 (Pyridoksin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi. Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.
6)      Vitamin B12 ( Cyanocobalamin)
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan syaraf. Sumbernya : telur, daging, hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
7)      Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan sel darah merah dan produksi inti sel. Sumbernya : hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran hijau.
8)      Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi, gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumbernya : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, pepaya dan sayuran.

9)      Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumbernya antara lain: minyak ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi (sebelum pukul 09.00).
10)  Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal. Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam.
Jenis-jenis mineral penting:
1)      Zat kapur
Untuk pembentukan tulang, sumbernya : susu, keju, kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau.
2)      Fosfor
Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju dan daging.
3)      Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutukan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah (HB) sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
4)      Yodium
Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mental dan kekerdilan fisik yang serius, sumbernya: minyak ikan, ikan laut dan garam beryodium.
5)      Kalsium
Ibu menyusui membutuhkan kalsium uuntuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya : susu dan keju.

III.      Petunjuk Mengolah Makanan Sehat

Setiap makanan memiliki cara pengolahan yang berbeda-beda agar kandungan gizinya tidak hilang ketika dimasak. Berikut adalah petunjuk untuk mengolah makanan sehat :
a.       Pilih sayur-sayuran, buah-buahan, daging dan ikan yang segar.
b.      Cuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan
c.       Cucu bahan makanan sambai bersih lalu potong-potong
d.      Masak sayuran sampai layu
e.       Olah makanan sampai matang
f.       Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet (vetsin)
g.      Jangan memakai minyak yang sudah berkali-kali dipakai
h.      Perhatikan kadaluarsa dan komposisi zat gizi makanan. Jika dikemas dalam kaleng, jangan memilih kaleng yang telah penyok/karatan
i.        Simpan peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman
j.        Jangan biarkan binatang berkeliaran didapur

No comments:

Post a Comment